Pernahkah fikiran anda kemana-mana sedangkan anda sedang melaksanakan shalat wajib? Atau mungkin terlupa sudah berapa rakaat anda tunaikan? Atau lupa dengan bacaan-bacaan shalatnya? Insya Allah, kekurangan-kekurangan itu semua bisa ‘dibayar’ dengan sholat sunnah rawatib.
Pepatah Arab ketika menggambarkan tentang shalat rawatib berkata,
Shalat wajib itu ibarat burung
Dan shalat rawatib ibarat sayapnya
Dirikanlah shalat rawatib
Agar shalat wajibmu dapat terbang sampai ke langit
(Maknanya shalatnya diterima)
Shalat Rawatib
Shalat rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi 5 shalat waktu yang diwajibkan. Secara umum ia berguna untuk melengkapi shalat wajib kita yang barangkali banyak kekurangannya.
[Artikel Terkait: Penjelasan serta Macam-macam Sholat Sunnah]
Sayyidatina Ummi Habibah -semoga Allah meridhoinya- pernah mendengar Rasulullah bersabda :
“Allah SWT pasti membangun sebuah istana di surga bagi orang yang shalat sunnah –tulus karena Allah- sebanyak dua belas rakaat setiap hari.” (HR. Muslim).
Imam At-Tirmidzi menambahkan redaksi :
“Empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya’ dan dua rakaat sebelum Shubuh.”
Shalat rawatib terbagi menjadi 2 macam. Shalat Qabliyah dan Ba’diyah.
Shalat Qabliyah
Shalat Qabliyah adalah shalat sunnah yang dilaksanakan sebelum mendirikan shalat wajib. Apabila kita paham bahasa Arab, sudah jelas, kata-kata (qobliyah) sendiri maknanya adalah (sebelum).
Secara umum, di setiap shalat wajib bisa kita lakukan shalat sunnah Qabliyah, akan tetapi ada waktu-waktu tertentu yang mempunyai keutamaan yang lebih karena Rasulullah hampir tidak pernah meninggalkannya. Yaitu;
- Dua rakaat sebelum Shalat Shubuh.
- Empat rakaat sebelum Shalat Zhuhur.
Shalat Sunnah Sebelum Shubuh
Apabila kita tengok keutamaan shalat wajib yang diiringinya saja, yaitu shalat Shubuh, dapat kita lihat besarnya keutamaan shalat Shubuh, terutama apabila kita berjamaah di masjid (khusus pria).
Disebutkan bahwasannya seandainya orang-orang munafik apabila mengetahui besarnya pahala yang didapatkan orang yang melaksanakan shalat shubuh berjamaah di masjid, pasti mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.
Dikarenakan keutamaan shalat Shubuh tersebut, maka shalat sunnah qabliyah-nya pun juga memiliki keutamaan yang besar.
Sayyidatina Ummul Mukminin ‘Aisyah -semoga Allah meridhoinya- meriwayatkan, Rasulullah bersabda :
“Shalat dua rakaat sebelum subuh, itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.”
Di dalam riwayat lain ada tambahan redaksi,
“ Dua rakaat itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia ini.” (HR. Muslim)
Lafal Niat dan Bacaan Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh
Sedangkan lafal niat yang bisa kita baca sebelum mendirikan shalat sunnah fajar adalah sebagai berikut;
Dibaca: “Usholli sunnatash shubhi rok’atayni qobliyyatan liLlaahi Ta’aalaa.”
Artinya: “Sengaja aku shalat sunnah dua rakaat qobliyah karena Allah Ta’ala.” atau bisa juga dengan kalimat yang serupa.
Menurut hadits yang shohih, yang dibaca Nabi Muhammad SAW ketika shalat qabliyah Shubuh adalah surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlash.
Cara dan Niat Sholat Sunnah Sebelum Zhuhur
Sholat sunnah sebelum sholat Zhuhur dilaksanakan sebanyak 4 rakaat. Menurut versi lain, 4 rakaat shalat sunnah Zhuhur adalah setelah sholatnya, tapi itu bukan masalah. Mungkin yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana melaksanakan 4 rakaat sunnah itu tadi, apakah 4 sekaligus atau dibagi menjadi 2 sholat?
Pelaksanaan sholat sunnah qobliyah / ba’diyyah Zhuhur yang 4 rakaat adalah dengan dicicil 2-2. Hal ini bersandarkan kepada keterangan dari hadits Baginda Nabi SAW yang bermakna, bahwasannya setiap sholat sunnah, baik yang dikerjakan pada siang maupun malam hari, dilakukan dengan dua rakaat.
Sedangkan niat untuk melaksanakan shalat ini adalah;
Dibaca: “Usholli sunnatazh zhuhri rok’atayni qobliyyatan liLlaahi Ta’aala”.
Artinya: “Sengaja aku sholat sunnah sebelum zhuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Baca; Pentingnya Berniat pada Setiap Amal
Sholat Sunnah Ba’diyah
Setelah tadi kita bahas mengenai sholat rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib alias shalat sunnah qabliyah, maka sekarang kita akan jabarkan mengenai tata cara serta niat sholat-sholat sunnah ba’diyyah.
Shalat sunnah ba’diyyah dapat dikerjakan berdasarkan jumlah dan waktu-waktu berikut;
- 2 (atau 4) rakaat setelah shalat Zhuhur.
- 2 rakaat setelah shalat Maghrib.
- 2 rakaat setelah shalat ‘Isya’.
Mungkin timbul pertanyaan, mengapa shalat Shubuh dan ‘Ashar tidak mempunyai ba’diyah? Jawabnya, karena di waktu-waktu tersebut kita dilarang untuk mendirikan sholat (kecuali beberapa shalat tertentu yang akan kita bahas di lain waktu). Akan tetapi, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi SAW pernah mendirikan shalat ba’diyah ‘Ashar, namun tidak ia tidak termasuk yang ditekankan.
Ba’diyah Zhuhur
Sholat ba’diyah Zhuhur dilaksanakan sebanyak 2 rakaat. Dalam versi yang lain 4 rakaat. Intinya, sholat sunnah yang mengiringi sholat Zhuhur totalnya berjumlah 6 rakaat yang terbagi dua menjadi qobliyah dan ba’diyah.
Apabila anda memilih versi 4 rakaat Ba’diyah, maka tata cara pelaksanaannya dibagi menjadi 2 sholat, masing-masing sholat berjumlah 2 rakaat.
Sedangkan niat untuk melaksanakan sholat ba’diyah Zhuhur adalah berikut ini;
Dibaca: “Usholli sunnatazh Zhuhri rok’atayni ba’diyyatan liLlaahi Ta’aalaa”.
Artinya: “Sengaja aku sholat ba’diyah zhuhur karena Allah SWT”.
Ba’diyah Maghrib
Tidak ada penjelasan khusus tentang pelaksanaan sholat ba’diyah Maghrib. Berikut ini adalah lafazh niatnya;
Dibaca: “Usholli sunnatal Maghribi rok’atayni ba’diyyatan liLlaahi Ta’aalaa”.
Artinya: “Sengaja aku sholat sunnah ba’diyyah Maghrib karena Allah Ta’ala”.
Sunnah Ba’diyah ‘Isya
Apabila kita melaksanakan sholat sunnah ba’diyah ‘Isya, insya Allah itu termasuk mendirikan shalat malam. Akan tetapi, niat shalat rawatib tidak boleh digabungkan dengan sholat sunnah lainnya.
Niat sholat ba’diyah Isya adalah sebagai berikut:
Dibaca: “Usholli sunnatal ‘Isyaa-i rok’atayni ba’diyyatan liLlaahi Ta’aalaa”.
Artinya: “Sengaja aku sholat sunnah ba’diyah ‘Isya karena Allah Ta’ala”.